Jumat, 24 Desember 2010
Kota Mbatu
Melihat kota batu dari sisi bagian utara.....saat mentari mulai bersinar...sambil menghirup segarnya udara....ikuti kemana arah kaki melangkah.....
Kamis, 23 Desember 2010
Rabu, 22 Desember 2010
Bening sungai ku....
Gunung Arjuno
Kamis, 09 September 2010
Minggu, 22 Agustus 2010
Kota-ku........Mbatu
Selasa, 17 Agustus 2010
Senja di kaki bukit
Let's Cooking.....
Minggu, 15 Agustus 2010
Hutan...ku
Sisi lain kota Batu
Kamis, 12 Agustus 2010
Coban Tengah
Coban Tengah....... salah satu air terjun yang berada di atas coban Rondo, kurang lebih 5 kilo meter perjalanan dari pintu loket coban rondo. Selain menyusuri jalan setapak, jalan ke coban tengah juga melintasi sungai dengan aliran air yang sangat jernih. Rimbunnya pohon dan sejuknya hembusan angin mewarnai langkah perjalanan kami....hmmmm....eksotis...!
Kamis, 05 Agustus 2010
Selasa, 03 Agustus 2010
Minggu, 01 Agustus 2010
Barisan Kartini2 La-Tanza
Diskusi di alam terbuka
Camp - Coban Tengah
Hari minggu tgl 1 Agustus 2010 adalah hari spesial bagi anggota La-Tanza, kali ini kami berangkat dari jalan kawi pk 08.45 WIB, dan diangkut 4 mobil yang telah siap sejak pagi. 15 menit kami lalui perjalanan dijalan raya, setelah sampai di sebaluh-pujon, mobil diparkir di rumah salah satu anggota...dan kamipun mulai menapakkan kaki untuk melangkah. 500 meter pertama kami lalui dilingkup perkampungan, memasuki meter ke 600 baru kami memasuki rimbunnya hutan pinus. Terik matahari terasa menyengat, namun semangat kami membuat langkah kaki ini terasa ringan, semilir angin lembut menyapa & hamparan hijau luas memben tang....sungguh suatu suguhan yang sangat memanjakan kedua mata. Memasuki kilometer 1 jalan menanjak mulai kami lalui, satu demi satu kaki melangkah, peluh terus menetas dipipi. masuk kilometer ke 3 kami berhenti di sebuah hamparan hijau nan rimbun, dan disitulah kami langsung mendirikan tenda. Sambil beristirahat kartini2 La-Tanza nampak menyiapkan suguhan rujak manis....hmmmm...sambil melihat eloknya pemandangan....mulut kami pun tak tinggal diam menyantap segarnya rujak manis. Setelah cukup beristirahat, dengan menyisakan 2 orang ditenda kamipun melanjutkan perjalanan menuju coban Tengah. Sambil berjalan beriringan, kami terus bertukar canda sesama anggota, senyum & tertawa bersama2...... Memasuki kilometer ke 5 kami mulai melewati jalur sungai, ehmmm...dingin mulai terasa dikaki tapi kami terus melangkah, dikiri kanan kami nampak tegarnya dinding tebing yang tinggi menjulang, rimbunnya semak belukar coba kami lalui....sampai akhirnya dikilometer 6,4 derasnya air yang turun dari atas tebing mulai terlihat.....ya...akhirnya kami tiba di coban Tengah, hampir 30 menit kami menikmati segarnya hempasan air dicoban tengah.....suuueejuk, suueeegar........Terima kasih Tuhan....hari ini kami masih bisa menikmati secuil keagungan ciptaan MU.....
Sabtu, 31 Juli 2010
Pertemuan rutin bulanan
Hari jum'at tgl 30 July 2010 pk 19.00 bertempat di depot Anna sumberejo...pertemuan rutin bulanan La-Tanza dilaksanakan. Sambil menikmati hidangan yang disediakan oleh tuan rumah (Cak Entho), beberapa anggota beradu olah vokal dengan berkaraoke ria.....seperti biasa acara pertama adalah sambutan dari ketua La-Tanza oleh bpk Nur Rohman, selanjutnya acara ngopyok arisan yang dipimpin oleh mbak susi, diteruskan oleh Team Rute La-Tanza mempresentasikan rute untuk agenda tgl 1 Agustus, terakhir adalah urun remboeg anggota. Salam lestari
Rabu, 28 Juli 2010
OFF
Hari jum'at tgl 30 July 2010 La-Tanza tidak ada kegiatan Tracking (libur), mengingat pada hari minggu tgl 1 Agustus 2010 La-Tanza ada agenda menjalani rute super long di Lereng gunung Kawi, start dari Gangsiran-puthuk & Finish di coban rondo. Rencana pemberangkatan adalah pk 08.00 WIB. Mengingat rencana perjalanan yang cukup panjang, kali ini setiap anggota La-Tanza yang mengikuti rute tersebut diharuskan lebih maximal dalam mempersiapkan diri, baik itu persiapan fisik maupun persiapan mental. Perlengkapan yang harus dibawapun kali ini harus dipersiapkan oleh masing2 anggota, mulai senter, perlengkapan untuk makan (piring plastik, gelas plastik, kom por lapangan, parafin, korek api, mie instan, kopi dll), tak lupa poncho musti dibawa oleh masing2 anggota. Untuk lebih konkretnya pada hari jum'at malam tgl 30 July 2010 La-Tanza ada agenda pertemuan rutin bulanan sekaligus nanti diberikan waktu khusus buat Team Rute untuk mempre sentasikan rute super long Lereng gunung kawi yang akan dilaksanakan pada hari minggi tgl 1 Agustus 2010 nanti. Salam lestari
Kamis, 22 Juli 2010
Rute Cembho - Lereng gunung Arjuno
Hari jum'at tgl 16 July 2010 kami menyusuri rute Cembho - Lereng gunung Arjuno. Sore terlihat cerah walaupun sedikit mendung, kaki melangkah di area perkebunan apel yang begitu luas membentang. Raut wajah -wajah ceria anggota terlihat begitu mempesona seakan beradu elok dengan indahnya suasana sore itu... ya... itulah ekspresi - ekspresi La - Tanza...
Kamis, 15 Juli 2010
Rabu, 14 Juli 2010
Senin, 12 Juli 2010
Team Route La Tanza
Tidak semua orang tahu....bahwa keceriaan & senyum peserta olah raga alam bebas ini adalah sesuatu yang sangat berarti bagi kami.
Terkadang kami merasa iri dengan mereka.. Ingin berjalan bersama... Rindu bergurau dengan semua... Saling bantu dimedan sulit dengan semangat kebersamaan antar anggota.... Ingin rasanya selalu bersama mereka..... Namun tugas harus paling utama. Mereka mengenal kami sebagai Team Jelajah Rute, yang bertugas lebih awal sebelum anggota La-Tanza memulai kegiatannya. Kami bertugas sebagai pemandu lapangan yang harus mempertimbangkan keamanan jalur yang akan dilewati oleh anggota, Harus menentukan tantangan sebagai pemicu semangat peserta, selain itu juga ada satu kewajiban untuk menentukan titik keindahan alam yang bisa dinikmati oleh anggota sebagai obat lelah diperjalanan. Dan tak kalah pentingnya...kami harus menentukan ketepatan waktu tempuh serta pertimbangan cuaca demi kenyamanan dijalan yang akan dilewati oleh peserta. Memang kita jarang bersama...... Namun hati tidaklah terpisah...... Walau hujan menimpa kepala....... Jeritan petir terasa di telinga....... Semangat ini tetap untuk La-Tanza...
Terkadang kami merasa iri dengan mereka.. Ingin berjalan bersama... Rindu bergurau dengan semua... Saling bantu dimedan sulit dengan semangat kebersamaan antar anggota.... Ingin rasanya selalu bersama mereka..... Namun tugas harus paling utama. Mereka mengenal kami sebagai Team Jelajah Rute, yang bertugas lebih awal sebelum anggota La-Tanza memulai kegiatannya. Kami bertugas sebagai pemandu lapangan yang harus mempertimbangkan keamanan jalur yang akan dilewati oleh anggota, Harus menentukan tantangan sebagai pemicu semangat peserta, selain itu juga ada satu kewajiban untuk menentukan titik keindahan alam yang bisa dinikmati oleh anggota sebagai obat lelah diperjalanan. Dan tak kalah pentingnya...kami harus menentukan ketepatan waktu tempuh serta pertimbangan cuaca demi kenyamanan dijalan yang akan dilewati oleh peserta. Memang kita jarang bersama...... Namun hati tidaklah terpisah...... Walau hujan menimpa kepala....... Jeritan petir terasa di telinga....... Semangat ini tetap untuk La-Tanza...
Kamis, 08 Juli 2010
Rute gunung banyak sisi timur-utara, claket
Lereng gunung Kawi
Lereng gunung Kawi
Selasa, 06 Juli 2010
Layanan Pandu Hash
Bagi wisatawan, saudara, dan sahabat di manapun berada, kami juga melayani jasa pandu hesh untuk wilayah Kota Batu dan sekitarnya. Di kota Batu sedikitnya ada 10 jalur utama yang menarik untuk dinikmati, Jalur itu adalah :
- Jalur Srebet
- Jalur Panderman Hill
- Jalur Tlekung
- Jalur Jantur
- Jalur Songgoriti
- Jalur Selekta
- Jalur Coban Rondo
- Jalur Cangar
- Jalur Kebun Apel
- Jalur Arboretum
Untuk layanan ini, bisa menghubungi La-Tanza an: Nur Rahman (03417555124),
Jumat, 02 Juli 2010
Rute curah banteng
Hari ini jum'at tgl 2 July 2010, seperti biasa pukul 15.15 kami start dari jalan kawi kota batu, 15 menit pertam perjalanan kami tempuh dijalan raya batu-oro2 ombo dengan naik mobil pick-up putih sampai kami tiba dilapangan pinus samping stasiun Batu TV. Turun dari mobil, start awal dimulai...200 meter pertama kami lalui biasa saja...jalan masih landai & masih dalam linkup pemukiman, memasuki meter ke 300 jalan setapak mulai menanjak harus kami lalui...hamparan rumput hijau luas membentang...alunan riuh terdengar merdu dari lambaian daun cemara...semilir angin & elok pemandangan mulai memanjakan kedua mata... dan kedua kakipun melangkah & terus melangkah...tak terasa keringat terus bercucuran.. Terima kasih Tuhan...hari ini..masih Kau izinkan kami untuk sedikit menikmati keagungan ciptaan Mu...salam lestari..
Selasa, 29 Juni 2010
Rute gunung banyak sisi timur-utara, claket
Minggu, 27 Juni 2010
Jumat, 25 Juni 2010
Kamis, 24 Juni 2010
Senin, 21 Juni 2010
Lensa Latanza-Lereng Panderman
Lensa Latanza-Lereng Panderman
Sambil duduk bersandar di sebatang pohon.....seorang lelaki nampak melepas penat setelah melaksanakan aktifitas hariannya...yah...demi beberapa ikat rumput yang musti ia bawa pulang untuk makanan hewan piaraan...beberapa ekor sapi betina. Setiap hari... naik turun bukit harus dilaluinya...tanpa mengenal lelah...namun sarat makna dalam menjalani kerasnya kehidupan...salut...
Anggota termuda Latanza
Jumat, 18 Juni 2010
Gunung Keled - pujon
Hari ini jum'at 18 Juni 2010 rute tracking Latanza menuju gunung keled, masuk wilayah pujon, 10 km dari pusat kota batu. Hari ini kami berangkat dari jalan kawi pk 14.00, seperti biasa pick-up putih L-300 setia mengangkut kami...start awal kami melewati perkampungan wilayah pujon kidul,setelah kurang lebih 200 meter kami baru memasuki wilayah perkebunan penduduk, tanaman jagung, cabe merah banyak terdapat disana, tanah yang subur ditambah hawa yang sejuk cenderung dingin sangat cocok untuk pertanian.tak terasa...telah 1 kilometer kami berjalan....didepan kami selain tanaman kami mulai disuguhi pemandangan alam pegunungan yang sangat elok...hamparan hijau...angin semilir..sungguh...satu kenikmatan luar biasa yang bisa kami rasakan...memasuki kilometer ke 2 jalan mulai turun kelembah pegunungan...berjalan...berjalan dan terus berjalan diiringi tawa & canda antar anggota....dikilometer ke 3 jalan mulai menanjak kembali...menanjak...dan terus menanjak sampai puncak gunung keled dikilometer 4,3.. keringat mengucur deras...tapi yang jelas..hari ini kami merasa puas....
Selasa, 15 Juni 2010
Rute Cemoro Kembar
Akhirnya bisa juga kita membuat peta rute. Ambil titik dan garis rute menggunakan GPS, lalu gabungkan hasilnya dengan Google Earth. Berikut ini adalah rute tersebut. Panjang rute kurang lebih 5,5 Km dengan kategori tanjakan sedang (start 850 m dpl, titik tertinggi 1370 m dpl) The most beautiful view dapat dilihat pada ketinggian 1262 m dpl.
Senin, 14 Juni 2010
Lereng gunung Kawi
Lereng gunung Arjuno
Minggu, 13 Juni 2010
Go home....
Panorama senja
Eksotis....
Jalan terjal menanjak terhampar didepan mata....langkah demi langkah kaki mengayun menyusuri rimbunnya daun ilalang....dalam heningnya suasana...semilir angin lambaian daun cemara....seakan mencoba menyapa.....hai...dan berkata jauh dari kata dusta....selamat menikmati indahnya kota batu tercinta.....
Jumat, 11 Juni 2010
Senyum kartini2 LATANZA
FINISH
Jum'at tanggal 11 juni 2010....kami menempuh rute cemoro kembar...23 anggota yang ikut + 4 orang team rute, hawa sejuk dan pemandangan yang indah membuat kami lupa lelah saat berjalan. nyampe finish...snack berupa kacang rebus menunggu untuk dinikmati bersama....terima kasih Tuhan.....hinggga detik ini masih Kau limpahkan pada kami nikmat berupa kesehatan & kekuatan.. sehingga kami bisa menikmati indahnya kota batu...dari sudut yang berbeda.....
Minggu, 06 Juni 2010
ternyata.....
dengan rutin ikut tracking tiap hari jum'at, ternyata.......tubuh semakin terasa fit & bugar, dengan sering berjalan bersama teman2 LATANZA tiap hari jum'at, ternyata.......semakin terjalin rasa persaudaraan antar anggota, dengan melewati rute2 didaerah pegunungan + menikmati indahnya alam, ternyata.....saya semakin yakin...bahwa....kita....manusia....ternyata.....sangat kecil di hadapan NYA......!
Jumat, 04 Juni 2010
ARISAN KEAKRABAN
Untuk menjalin keakraban antar anggota, yang sesungguhnya juga sudah terjalin dengan baik, hanya lantaran kalau kita ingin bincang-bincang lebih jauh memanfaatkan saat hesh waktunya terasa sempit, sehingga kegiatan arisan akhirnya dipilih sebagai sarana komunikasi bagaimana Latanza bisa berkembang lebih baik. Satu putaran arisan sudah dilakukan dan ternyata mengasyikan, kemudian juga ternyata mampu mencetuskan gagasan-gagasan yang relatif segar.
Bagi anggota Latanza yang berpikir tubuhnya ingin tetap sehat, tentu pilihan tetap ingin mengikuti kegiatan jalan sehat pasti selalu ada. Mengikuti jalan di alam yang selama ini telah rutin dilakukan tiap jumat itu adalah pilihan yang rasional, pilihan yang sehat. Bahkan tidak sedikit yang kemudian berharap Latanza bisa berkembang lebih jauh. Tanda komunitas berkembang adalah ketika anggota dan aktivitasnya juga berkembang.
Putaran arisan kedua digelar Jumat tanggal 4 Juni, salah satu agenda acara adalah mengenalkan pada anggota tentang ‘Blog’ ini pada anggota, sekaligus mengajak mereka bagaimana peluang berpartisipasi mengelola dan mempromosikan aktivitas Latanza di dunia maya. Tiap anggota bisa berpatisipasi kirim foto kegiatan, karena mereka sering berfotopria ketika jalan. Bisa juga kirim tulisan, mari kita sampaikan betapa perlu dan asyiknya hash untuk kesehatan, atau ceritakan keelokan panorama kota Batu pada masyarakat dimanapun agar mereka tertarik untuk datang ke kota kita tercinta.
Keakraban adalah hal utama yang ingin kita raih dari kegiatan arisan, jadi bukan arisan yang utama, arisan cuma sarana saja, bahkan mereka yang tidak ikut arisanpun tetap kita himbau untuk tetap bisa hadir. Kita semua tahu karena dengan keakraban kita bisa berbuat lebih banyak, minimal menjalin silahturahmi, dapat menjadikan sesama anggota Latanza bisa saling berbagi informasi, berbagi cerita, …….. berbagi apa saja dengan lebih leluasa tanpa kecanggungan. Uneg-uneg juga bisa dikeluarkan di forum ini, agar ada keterbukaan, agar masalah sekecil apapun bisa kita musyawarahkan untuk dicari solusinya.
Bagi anggota Latanza yang berpikir tubuhnya ingin tetap sehat, tentu pilihan tetap ingin mengikuti kegiatan jalan sehat pasti selalu ada. Mengikuti jalan di alam yang selama ini telah rutin dilakukan tiap jumat itu adalah pilihan yang rasional, pilihan yang sehat. Bahkan tidak sedikit yang kemudian berharap Latanza bisa berkembang lebih jauh. Tanda komunitas berkembang adalah ketika anggota dan aktivitasnya juga berkembang.
Putaran arisan kedua digelar Jumat tanggal 4 Juni, salah satu agenda acara adalah mengenalkan pada anggota tentang ‘Blog’ ini pada anggota, sekaligus mengajak mereka bagaimana peluang berpartisipasi mengelola dan mempromosikan aktivitas Latanza di dunia maya. Tiap anggota bisa berpatisipasi kirim foto kegiatan, karena mereka sering berfotopria ketika jalan. Bisa juga kirim tulisan, mari kita sampaikan betapa perlu dan asyiknya hash untuk kesehatan, atau ceritakan keelokan panorama kota Batu pada masyarakat dimanapun agar mereka tertarik untuk datang ke kota kita tercinta.
Keakraban adalah hal utama yang ingin kita raih dari kegiatan arisan, jadi bukan arisan yang utama, arisan cuma sarana saja, bahkan mereka yang tidak ikut arisanpun tetap kita himbau untuk tetap bisa hadir. Kita semua tahu karena dengan keakraban kita bisa berbuat lebih banyak, minimal menjalin silahturahmi, dapat menjadikan sesama anggota Latanza bisa saling berbagi informasi, berbagi cerita, …….. berbagi apa saja dengan lebih leluasa tanpa kecanggungan. Uneg-uneg juga bisa dikeluarkan di forum ini, agar ada keterbukaan, agar masalah sekecil apapun bisa kita musyawarahkan untuk dicari solusinya.
Jumat, 14 Mei 2010
TANJAKAN KEMESRAAN
Hash minggu ke dua bulan Mei ini, pilihan jalur di arahkan ke lereng gunung Panderman melalui desa Tlekung, suatu desa paling selatan wilayah Kota Batu yang berbatasan dengan kabupaten Malang. Kami pilih start dari Gua Jepang, karena dari tempat ini bisa dipilih beberapa jalur alternatif yang tracknya bagus, pemandangannya juga menarik. Kearah timur kita bisa melihat hamparan kota Malang, ke utara kemegahan gunung Arjuno, ke barat punggung Panderman dan ke selatan nampak gunung Kawi. Untuk menuju jalur hash ini, kalau dari pusat kota Batu mengambil jalan ke arah selatan melewati BNS, kantor desa Tlekung, SD ambil arah kanan kurang lebih masuk 1 kilo dari jalan besar.
Sesampainya di gua Jepang, setelah berbincang seperlunya kami mulai jalan mengikuti sepyuran yang telah ditebar tim pencari jalan. Tidak seperti biasanya, kali ini jalan hanya diawali jalan datar tidak sampai satu kilometer, berikutnya justru jalan menanjak tajam sampai membuat peserta hash merasa berat. Terlihat ada yang sebentar-sebentar berhenti, ada yang berteriak-teriak, ada yang diam karena harus mengatur nafas. Tetapi ada juga yang jalan biasa seolah-olah bukan jalan yang berat. Pasca jalan menanjak yang tajam, berikutnya tetap jalan menanjak tetapi langsam. Kadang mengikuti jalan setapak yang digunakan orang tepian hutan mengambil rumput, kadang lewat jalannya air, dan kadang harus menerobos semak belukar jalan baru.
Satu setengah jam perjalanan kami menjumpai suatu kawasan terbuka, di rerumputan kami lihat sepyuran banyak ditebar. Itu pertanda bagi kami bahwa di tempat itu kita bisa istirahat sejenak karena panoramanya indah. Benar saja, ke arah barat daya nampak panorama gradatif, mulai dari paparan punggung gunung yang hijau, kebiruan hingga makin menjauh nampak warna abu-abu. Tiga meter ke arah barat dari kami berdiri menganga jurang yang dalam, terdengar gemericik air di bawah sana. Wuah........serem !
Setelah berhenti sejenak menikmati panorama indah, kami diberi bonus jalan datar dengan rumput yang relatif tidak menyulitkan kami berjalan. Seperti biasanya hukum jalan di alam setelah menempuh jalan menanjak sudah bisa dibayangkan pasti nanti akan ketemu jalan menurun. Ternyata setelah bonus datar, tiba-tiba kami dihadapkan jalan menanjak yang sangat licin. Ini asyiknya, sebagai tradisi teman-teman yang jalan di depan pada kondisi demikian pasti menunggu, saling tolong. Satu dengan yang lain saling mengulurkan tangan, saling bantu melewati sejengkal demi sejengkal, yang laki memndamping yang perempuan, akrab, bahkan nampak sedikit mesra. Saling berseloroh ketika ada salah satu yang jatuh terduduk, atau menggelayut menimpa temannya di depan.
Benar juga setelah tanjakan kemesraan tadi, jalan berikutnya adalah jalan menurun dan menurun hingga sampai ke tempat start. Teman-teman berkerumun, kali ini langsung menunju tim dapur umum karena kebetulan ada yang tasyakuran anaknya lulus sekolah. Ternyata jalan dua jam telah menguras keringat, sehingga menu pilihan urap-urap, lodeh pedas, telur bali, krupuk dan ikan asin sangat mengundang selera. Lebih nikmat makan menu seperti ini dibanding makan pizza atau steak di rumah makan bergengsi. Ternyata melakukan hal sederhana, makan sederhana dengan rasa suka, berbagi bahagia, penuh syukur atas barokah kesehatan dan rezeki dan jauh dari kepura-puraan, keterpaksaan, kemunafikan menjadikan hidup lebih terasa bermakna.
Sabtu, 01 Mei 2010
JOSSSNYA JALUR GUNDU
Mengakhiri jalan di bulan April, bulannya kaum ibu merayakan hari Kartini. Penulis pikir Latanza mestinya sekali-kali punya ide unik misalnya jalan dengan baju dan pakaian layaknya memperingati hari kartini. Anggota perempuan pakai kebaya, yang laki blangkonan. Pasti unik, kalau di informasikan ke tvone tentu akan diliput. Jenggle beritanya mungkin akan menarik Muri, setidaknya 'shooting' nya menunjukan bagaimana anggota berkebaya manjat tanjakan, nuruni tebing, uniiikkk.......... Sayang ide itu sekedar ide karena tidak pernah tersampaikan di pertemuan anggota.
Kegiatan hash Jum'at 30 April istimewanya pada pilihan jalur yang ditempuh, tim jalur yang akhir-akhir ini cenderung ke kawasan selatan dan barat kota batu kali ini membuktikan bahwa jalur Gundu (timur laut) yang selama ini banyak menyuguhkan jalur kebun apel, ternyata juga terselip jalur berpanorama cuantiiik. Pada jalur ini sama sekali tidak melewati kebun apel, tetapi melewati jajaran pohon bambu, tegakan hutan pinus dengan tanaman sayuran di bawahnya. Jalur yang dimulai dari ujung daerah perkampungan ini cenderung memiliki topografi punggung gunung, yaitu gunung Arjuno, sebaran kertas segi tiga membawa kami ke rute ada yang berupa gundukan yang harus kita naiki dan ada lembah yang harus kita turuni.
" Asyyyyiiiiik, jalurnya Josssssss !!! " kata mas Noer sambil menapaki jalan menanjak.
" Aduhhhhh, boyok !!! " kataku yang dah dua minggu tidak jalan.
" Tancap terus !!!!!!! " kata yang lainnya.
Demikian para anggota Latanza mengekspresikan rasa kegembiraannya masing-masing, satu dengan yang lain saling memperhatikan, yang prima membantu yang agak susah jalan. Kadang untuk jalan yang terjang pak Ali akan mengeluarkan tali untuk memudahkan anggota perempuan melalui jalur itu, yang lain ada yang ikut mengawasi.
" Siiiiiip nggak ada caciiiiiiing !!!!. " teriak mbak Susie yang memang pobie dengan hewan kecil itu yang sering muncul saat hujan tiba. Kalau sudah liat cacing di jalan yang harus dilalui maka ia berlari mundur dan menyeret teman yang di belakangnya.
Di tengah perjalanan sempat teman-teman berteriak-teriak, setelah menuruni jalan antara bedengan tanaman wortel lalu sampai ujung lembah kemudian perlahan harus menaiki lereng di depannya yang cukup terjal, mereka yang sudah sampai di atas secara spontan berteriak. Betapa tidak, selain sebagai ungkapan senang melewati jalur yang terjal ternyata mereka juga disuguhi panorama yang cantik indah mempersona. Memandang ke utara nampak lembah suara gemericik airnya serta alur punggung gunung Arjuna yang biru, sedang ke arah barat nampak kawasan Selekta yang nampak lamat lamat tertutup kabut.
Tidak selesai sampai di situ, kami digiring menuruni punggung gunung, lalu menuruni lembah lagi, sebagian teman sempat mepertanyakan kebenaran jalur yang memang terasa menjauhi tempat kami harusnya kembali. Namun ketika tanda kertas sebagai jejak yang harus kita ikuti selalu ditemukan keraguan itu makin berkurang. Terlebih ketika perkampungan penduduk mulai nampak, gonggong anjing terdengar di kejauhan, sosok orang kampung mulai dijumpai membawa gendongan rumput . Hati kami plong, karena hal itu berarti kami sudah hampir sampai menyelesaikan jalur hesh. Horeeeee !! Alhammdulillah.
Jumat, 26 Februari 2010
GUNUNG BANYAK
Kota Batu diakui para hasher, memiliki banyak jalur lintas alam yang menarik. Menarik baik dari segi tantangan dan keunikan jalur maupun menarik karena banyak yang menghadirkan panorama yang cantik. Mereka juga tidak kuatir karena jalur hesh di batu terbilang aman, dan selalu memungkinkan untuk dibuat trek panjang dan pendek, sehingga untuk anggota perempuan atau orang tua bisa mengukur dan memilih mau menempuh jalur mana.
Geografi kota Batu yang diapit oleh dua gunung besar yaitu gunung Arjuna dan gunung Panderman yang membuat menarik. Bagaimana kita bisa menaiki punggung gunung Panderman untuk melihat keelokan guratan gunung Arjuno, demikian pula sebaliknya kita bisa kita naiki punggung Arjuno untuk melihat gunung panderman yang kalau kita lihat dari Malang seperti Puteri Tidur. Belum lagi ditambah adanya gunung-gunung kecil di antara 2 gunung itu, seperti gunung Banyak, gunung Batok, gunung Ukir dan lain-lain. Dari gunung kecil tersebut kita juga sudah dapat jalur dan panorama yang bagus.
Jum'at 26 Februari ini , kota Batu hujan rintik namun hal itu tidak membuat semangat kami yang telah menjadwalkan tiap Jum'at di sepakati untuk hesh, tetap berangkat. Jalur yang kita pilih bukan jalur baru, jalur di gunung Banyak. Untuk mendaki gunung yang biasa digunakan untuk olah raga para layang ini, kita bisa memulai dari arah timur dan bisa pula dari barat selatan. Kalau dari arah barat Selatan kita biasanya start dari tempat wisata Songgoriti atau villa Songgoriti , sedangkan kalau dari arah Timur kita lebih enak start dari villa Cerry.
Jalur ini memiliki tanjakan yang lumayan panjang dan tajam, untuk itu biasanya sebagai upaya pemanasan kami pilih jalur datar terlebih dahulu kurang lebih satu kilometer atau 10 menit waktu perjalanan. Setelah pemanasan sepuluh menit selanjutnya kita menanjak panjang dengan jalan berliku maupun lurus, membelah hutan pinus dan kayu manis. Lama perjalanan kurang lebih 2 jam, untuk menanjak kurang lebih satu jam perjalanan, setengah jam datar dan setengah jam menurun hingga sampai tempat finish (sama dengan tempat pemberangkatan).
Dalam keadaan posisi jalan menanjak, kita mesti harus hati-hati dan pandai-pandai mengatur nafas. Jangan ceroboh dan memaksakan diri. Dalam komunitas hesh kami tidak ada kata untuk ditinggal. Saling bantu dan saling memotivasi adalah ciri kami, kami punya tim yang bertugas menyisir di belakang. Pada posisi 'capai' berhentilah, nikmati panorama yang cantik, ada beberapa titik yang menghadirkan lukisaan alam yang bagus. Titik-titik itu ada di punggung gunung sebelah utara yang menghadap gunung Arjuno dengan lampu jalanan dan rumah-rumah penduduk kalau hari mulai gelap. Titik-titik panorama lainnya berada di sebelah selatan punggung gunung Banyak yang menghadap gunung Panderman.
Sungguh menawan, asyik dan sehat. Sangat saya rasakan dampak mengikuti hash yang sudah saya jalani satu tahun lamanya. Badan terasa lebih sehat, tidak cepat capai, tambah gairah, kaki yang tadinya sering keju jadi tidak lagi, trus.... yang penting streesss berkurang.
Dari sisi Selatan lereng gunung Banyak kita dapat kita dapat lihat kemegahan gunung Panderman dan di bawahnya nampak villa-villa di Songgoriti (atas), bila kita geser pandangan ke barat kalau beruntung nampak berkas cahaya matahari terbenam (bawah), kadang berupa siluet.
Selasa, 16 Februari 2010
LIMA RIBU UNTUK SEHAT
Siapapun akan setuju bahwa kesehatan itu mahal, hal itu dirasa terutama pada saat kita sedang sakit, segala sesuatu menjadi serba tidak enak, tidur tidak enak, makan tidak enak, duduk pun tidak enak. Apalagi ketika harus mondok di rumah sakit, semua tidak bisa seenaknya dan harus mengikuti apa kata dokter dan perawat, trus ditambah harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit dari kocek. Nah, hal seperti itu makin mengukuhkan bahwa kesehatan memang mahal.
Kalau anda ditawari untuk mengeluarkan uang sebesar lima ribu rupiah untuk investasi sehat bagaimana ? Nah, saya piker pikiran kita sama. Pertama muncul pertanyaan tidak percaya, penasaran, lalu tertantang. Saya mengambil inisiatif mencoba menjalani. Mengapa lima ribu rupiah ?
Sederhana konsepnya. Paguyuban lintas alam La-Tanza kota Batu menawarkan sebuah kegiatan jalan sehat melewati alam kota Batu dan sekitarnya dengan rute yang selalu berubah tiap minggunya. Tiap peserta minimal perlu dana sekitar lima ribu rupiah sekali jalan. Dua ribu rupiah untuk paguyuban yang digunakan untuk transportasi dan konsumsi pencari rute. Sedangkan yang tiga ribu anggap bekal minimal peserta berupa air aqua dan permen jahe atau permen asem. Peserta yang punya dana lebih kadang bawa makanan lebih dan tidak sedikit yang bawa kendaraan sendiri untuk kenyamanan dan menjadi tumpangan teman.
Saya sudah merasakan investasi di kegiatan itu lebih dari satu tahun, hampir setiap jum’at kecuali ada acara yang tidak mungkin ditinggalkan pasti saya bergabung di paguyuban itu. Jalan ternyata mengurangi beberapa keluhan yang selama ini saya rasakan, misalnya: dulu stamina kurang sekarang lebih baik, dulu mudah capai sekarang tidak, dulu susah berkeringat sekarang bisa berkeringat. Konon memang jalan membantu kemampuan tubuh memetabolisme gula dalam darah untuk dijadikan energi yang menggerakan kehidupan sel-sel tubuh dengan lebih baik. Gula dalam darah jadi berkurang, aliran darah lancar dan organ-organ tubuh menjadi berfungsi baik, sehingga tubuh kita makin sehat. Jalan juga membantu peningkatan metabolism lemak, protein atau senyawa lain yang bila ditimbun tubuh terlalu banyak juga tidak membuat tubuh sehat.
Investasi lima ribu rupiah sungguh tidak rugi, apalagi saat jalan- jalan di hutan pines, kayu putih, rimbunan bambu atau di hutan alami karena kadang kita mendapat bonus panorama yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Misalnya saat cahaya matahari sore merona merah menyinari lereng gunung Arjuno, tebing dan lembah-lembahnya, lampu-lampu jalan yang mulai menyala membentuk untaian cahaya, gumpalan kabut dan awan semua menggugah selera. Wow..!!!
Langganan:
Postingan (Atom)
Salam Lestari...
Terima kasih telah mengunjungi blog kami, tempat kami berbagi pengalaman tentang kecintaan kami pada jalan sehat lintas alam. Olahraga menyusuri alam sekaligus menikmati keindahan ciptaanNYA. Daerah jelajah kami tidak cuma di kota Batu tetapi daerah Jawa Timur lainnya. Apapun profesi kita, upaya menjaga kesehatan adalah hal yang penting diperjuangkan. Kesuksesan apapun diatas kesakitan badan adalah sebuah kepercumaan.